Terjemahan Fathul Qorib Bab Sholat Fardhu dan Batas Waktunya
Terjemahan fathul qorib bab sholat fardhu dan batas waktunya- Fathul Qorib merupakan salah satu kitab ilmu fiqih yang mesti dipelajari oleh setiap muslim. Pada bab shalat wajib ini membahas secara rinci tentang sholat fardhu, batas-batas waktu, pembagian waktu fadhilah, jawaz, haram, dll.
Ulasan Terjemahan Fathul Qorib bab sholat fardu penting bagi pelajar yang ingin mendalami ilmu fikih terutama tentang urutan sholat fardhu dan mengetahui masuk waktu nya shalat 5 waktu tersebut
Kami berharap dengan membaca terjemahan kitab fathul qorib ini, temen-temen bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa saja sholat fardhu tersebut?kapan waktu mulai dan berakhirnya salat?Untuk mengetahui jawabannya, simak terus hingga tuntas artikel ini, ya..
Fathul Qorib Bab Sholat/Pengertian Sholat Fardhu
Sholat menurut bahasa adalah berdo’a. sedangkan shalat menurut istilah
adalah berupa ucapan-ucapan, gerakan yang di mulai dengan takbir dan disudahi
dengan salam dgn syarat-syarat tertentu. Hal itu sebagaimana yang
jelaskan oleh imam Rafi’i,
وَهِيَ لُغَةً
الدُّعَاءُ وَشَرْعًا كَمَا قَالَ الرَّافِعِيُّ أَقْوَالٌ وَأَفْعَالٌ
مُفْتَتَحَةٌ بِالتَّكَبِيْرِ مُخْتَتَمَةٌ بِالتَّسْلِيْمِ بِشَرَائِطَ
مَخْصُوْصَةٍ
Dalil sholat 5 waktu Surat Al-Baqarah Ayat 43 Allah SWT berfirman:
وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ
Artinya: "Dan laksanakanlah salat.."
Karena
itu, dirikalah sholat dan usahakan dengan penuh fokus dan sempurna agar tidak
termasuk ciri-ciri orang yang telah disabdakan Nabi Muhammad SAW:
مَنْ لَمْ تَنْهَهُ صَلَاتُهُ عَنِ
الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ فَلَا صَلَاتَهُ
“Barangsiapa
shalatnya tidak mencegah dari melakukan perbuatan keji dan mungkar,
maka(“bertanda”)shalatnya belum sempurna.”
Mengenal Sholat Fardhu 5 Waktu
Sebelum
kita mengerjakan bacaan setelah sholat terlebih dahulu harus kita ketahui
sholat apa saja yg wajib dikerjakan?Yuk dibaca penjelasan terjemahan
fathul qorib bab sholat berikut:
Sholat yang diwajibkan itu ada lima. Dalam sebagian
kitab(penulisannya)menggunakan kalimat الصَّلَوَاتُ
الْمَفْرُوْضَاتُ “shalat-sholat fardhu”.
(الصَّلَاُة الْمَفْرُوْضَةُ)
وَفِيْ بَعْضِ النُّسَخِ الصَّلَوَاتُ الْمَفْرُوْضَاتُ (خَمْسٌ)
Semua
sholat 5 waktu tersebut harus di dikerjakan diawal waktu, Keharusan itu
merupakan kewajiban yang leluasa hingga waktu yang tersisa hanya cukup
digunakan untuk melakukannya, maka saat itu waktunya menjadi sempit (wajib
segera dilakukan).
يَجِبُ كُلٌّ مِنْهَا
بِأَوَّلِ الْوَقْتِ وُجُوْبًا مُوَسَّعًا إِلَى أَنْ يَبْقَى مِنَ الْوَقْتِ مَا
يَسَعُهَا فَيَضِيْقُ حِيْنَئِذ
Waktu shalat menurut fiqih disebut kewajiban yang leluasa artinya boleh menunda melaksanakannya, dari pertama masuk waktu hingga akhir yang kira-kira muat untuk melaksanakan sholat. Tetapi ada syaratnya yaitu anda harus berniat ‘azam(merencanakan) akan mengerjakan sholat di waktu tesebut.
Jika sholat tidak
dilaksanakan diawal waktu, juga tidak di ‘azam akan dikerjakan saat jam
tertentu, maka dia termasuk orang berdosa karena telah menunda waktu salat
Perlu
diingat bahwa sholat diawal waktu merupakan Ridha Allah. Allah cinta kepada
hambanya yang tepat waktu.
Urutan Sholat 5 Waktu dalam Fiqih Fathul Qorib Bab Sholat
Dalam Islam, penting bagi setiap
Muslim untuk memahami dengan baik nama dan urutan sholat wajib yang harus
dilaksanakan setiap hari. Karena saat niat sholat misalnya, menyebutkan nama shalat wajib secara tepat adalah suatu keharusan, agar ibadah wajib kita sah dan dapat
diterima oleh Allah SWT
Nah, apa
saja nama dan urutan sholat 5 waktu tersebut? berikut ini penjelasan dalam terjemahan fathul qorib bab sholat.
Urutan sholat fardhu pertama adalah salat dhuhur, berikut penjelasan kitab fathul qoribnya
Sholat fardhu pertama adalah salat dzuhur. dinamakan sholat dzuhur karena salat ini
terlihat(dilaksanakan) di tengah hari(siang). Ini menurut Imam an Nawawi,
(الظُّهْرُ) أَيْ صَلَاتُهُ
قَالَ النَّوَوِيُّ سُمِّيَتْ بِذَلِكَ لِأَنَّهَا ظَاهِرَةٌ وَسَطَ النَّهَارِ
Dalam kitab fiqih mazhab Syafi'i ini disebutkan bahwa urutan sholat pertama kali dilaksankan dalam islam adalah salat dhuhur. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Isra’ Ayat 78 Allah
berfirman:
اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ
Artinya: “Laksanakanlah salat dari sesudah matahari tergelincir..”
Awal waktu sholat Dzuhur adalah saat bergesernya matahari dari tengah
langit, bukan dengan melihat hakikatnya, namun dengan melihat benda yang dapat
kita lihat secara nyata.
وَأَوَّلُ وَقْتِهَا
زَوَالُ) أَيْ مَيْلُ (الشَّمْسِ) عَنْ وَسَطِ السَّمَاءِ لَا بِالنَّظَرِ
لِنَفْسِ الْأَمْرِ بَلْ لِمَا يَظْهَرُ لَنَا
Allah
Ta’ala berfirman:
فَسُبْحٰنَ
اللّٰهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ وَلَهُ الْحَمْدُ فِى
السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَعَشِيًّا وَّحِيْنَ تُظْهِرُوْنَ
Artinya: “Shalatlah kepada Allah ketika kalian
berada di petang hari dan di waktu kalian berada di waktu subuh. Dan
bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kalian berada pada
petang hari(ashar)dan sewaktu kalian berada di waktu Dhuhur.”
Pergeseran
matahari tersebut bisa diketahui dengan bergesernya bayangan ke arah timur
setelah posisi matahari tepat di tengah-tengah, yaitu puncak posisi tingginya
matahari.
وَيُعْرَفُ ذَلِكَ
الْمَيْلُ بِتَحَوُّلِ الظِّلِّ إِلَى جِهَةِ الْمَشْرِقِ بَعْدَ تَنَاهِيْ
قَصْرِهِ الَّذِيْ هُوَ غَايَةُ ارْتِفَاعِ الشَّمْسِ
Dan akhir
batas waktu sholat Dzuhur adalah disaat bayangan sesuatu sudah menyamai
(panjang)dengan benda tersebut artinya bukan lagi bayangan zawal(condong)
(وَآخِرُهُ) أَيْ وَقْتِ
الظُّهْرِ (إِذَا صَارَ ظِلُّ كُلِّ شَيْئٍ مِثْلَهُ بَعْدَ) أَيْ غَيْرَ (ظِلِّ
الزَّوَالِ)
Lafadz الظِّلّ secara bahasa adalah
tutup/perlindungan, Seperti kamu berkata, “aku berada di bayangan sifulan”,
maksdnya perlindungannya.
وَالظِّلُّ لُغَةً
السَّتْرُ تَقُوْلُ أَنَا فِيْ ظِلِّ فُلَانٍ أَيْ سَتْرِهِ
Bayang bukanlah tidak adanya matahari seperti yang di salah fahami
orang, akan tetapi bayangan adalah perkara wujud(suatu makhluk) yang di
ciptakan oleh Allah Swt untuk kemanfaatan tubuh dan lain-lain.
وَلَيْسَ الظِّلُّ عَدَمَ
الشَّمْسِ كَمَا قَدْ يُتَوَهَّمُ بَلْ هُوَ أَمْرٌ وُجُوْدِيٌّ يَخْلُقُهُ اللهُ
تَعَالَى لِنَفْعِ الْبَدَنِ وَغَيْرِهِ
Sebelum seseorang belajar cara sholat ashar, tentu terlebih dahulu harus mengetahui kapan masuknya waktu shalat ashar?
Di urutan sholat fardhu yang kedua ini terjemahan fathul qorib bab sholat memberi penjelasan sebagai berikut:
Shalat fardhu yang kedua adalah salat ashar, dinamai dengan sholat ashar
karena pelaksanaannya mendekati dengan waktu terbenamnya matahari.
(وَالْعَصْرُ) أَيْ صَلَاتُهُ
وَسُمِّيَتْ بِذَلِكَ لُمَعَاصَرَتِهَا وَقْتَ الْغُرُوْبِ
Permulaan waktu sholat ashar adalah bila bayangan benda bertambah
panjang ukurannya dari bendanya
(وَأَوَّلِ
وَقْتِهَا الزِّيَادَةُ عَلَى ظِلِّ الْمِثْلِ)
Sholat Ashar memiliki 5 waktu diantaranya adalah:
- Waktu fadhilah ashar
- Waktu ikhtiar ashar
- Waktu jawaz ashar
- Waktu jawaz tidak disertai makruh ashar
- Waktu yang diharamkan sholat ashar
Berikut penjelesan dalam terjemahan fathul qorib bab sholat
Waktu
sholat ashar yang pertama adalah waktu fadhilah, yaitu melakukan sholat di awal
waktu.(terdapat keutamaan pahala lebih ketimbang saat mengerjakan setelahnya)
وَلِلْعَصْرِ خَمْسَةُ أَوْقَاتٍ
أَحَدُهَا وَقْتُ الْفَضِيْلَةِ
وَهُوَ فِعْلُهَا أَوَّلَ الْوَقْتِ
Apa itu waktu fadhilah?
Waktu fadhilah adalah waktu untuk
melakukan shalat dimana didalamnya terdapat keutamaan pahala lebih
ketimbang saat mengerjakan setelahnya
Waktu
sholat ashar yang kedua adalah waktu ikhtiar. Waktu ini telah dijelaskan oleh
pengarang kitab taqrib, beliau mengatakan: habis waktu Ashar didalam waktu
ikhtiar adalah hingga bayang menjadi dua kali lipat (dari ukuran bendanya).
وَالثَّانِيْ وَقْتُ
الْاِخْتِيَارِ وَأَشَارَ لَهُ الْمُصَنِّفُ بِقَوْلِهِ (وَآخِرُهُ فِي
الْاِخْتِيَارِ إِلَى ظِلِّ الْمِثْلَيْنِ)
Apa itu
waktu ihtiar?
Waktu
ikhtiar ialah waktu dimana seseorang memilih melakukan shalat pada saat itu
ketimbang melakukan pada waktu setelahnya. Menurut Ibnu Daqiq al ‘Id
dalam kitab iqlid, beliau berkata: dinamai waktu ikhtiar karena
Jibril memilih mengerjakan sholat di waktu tersebut.”
Waktu
sholat ashar yang ketiga adalah waktu jawaz. Waktu ini dijelaskan oleh
pengarang kitab taqrib, beliau berkata: di dalam waktu jawaz hingga terbenamnya
matahari.
وَالثَّالِثُ وَقْتُ الْجَوَازِ
وَأَشَارَ لَهُ بِقَوْلِهِ (وَفِي الْجَوَازِ إِلَى غُرُوْبِ الشَّمْسِ)
Apa itu
waktu jawaz?
Waktu
jawaz adalah boleh mengerjakan sholat pada waktu tersebut dan tidak berdosa
Waktu
sholat ashar yang ke empat adalah waktu jawaz(boleh) yang tidak bersamaan
dengan hukum makruh. Yaitu berawal dari ukuran bayang benda panjangnya dua kali
lipat hingga kuning (terdapat cahaya kuning dilangit).
وَالرَّابِعُ وَقْتُ جَوَازٍ بِلَا
كَرَاهَةٍ وَهُوَ مِنْ مَصِيْرِ الظِّلِّ مِثْلَيْنِ إِلَى الْاِصْفِرَارِ
Waktu
sholat ashar yang ke lima adalah waktu tahrim yaitu mengakhirkan shalat ashar
hingga waktu yang tersisa tersebut tidak cukup untuk melaksanakan salat.
وَالْخَامِسُ وَقْتُ تَحْرِيْمٍ
وَهُوَ تَأْخِيْرُهَا إِلَى أَنْ يَبْقَى مِنَ الْوَقْتِ مَا لَا يَسَعُهَا
Urutan sholat fardhu selanjutnya adalah shalat magrib dimana salah satu dari 5 amalan wajib yang mesti dikerjakan oleh semua muslim barakil baligh.
Nah, kenapa dinamakan dengan magrib dan kapan mulai masuknya waktu shalat magrib tersebut? berikut penjelasan kitab fathul qorib bab sholat
Shalat Maghrib. dinamai dengan sholat Maghrib
karena dilakukan diwaktu terbenamnya matahari.
(وَالْمَغْرِبُ)
أَيْ صَلَاتُهَا وَسُمِّيَتْ بِذَلِكَ لِفَعْلِهَا وَقْتَ الْغُرُوْبِ
Sholat Maghrib hanya memiliki satu waktu. Yaitu dimulai dari terbenamnya matahari, artinya semua bundaran matahari dan walaupun setelah terbenamnya matahari masih menyisakan sinar-sinarnya(mega merah), ini tidak bermasalah
(وَوَقْتُهَا
وَاحِدٌ وَهُوَ غُرُوْبُ الشَّمْسِ) أَيْ بِجَمَيْعِ قَرْصِهَا وَلَايَضُرُّ
بَقَاءُ شُعَاعٍ بَعْدَهُ
Batas waktu salat magrib dengan sekira-kira cukup bagi seseorang melakukan adzan, wudhu’ atau tayammum, menutup aurat, iqomah sholat dan sholat lima rokaat(magrib dan sunnah selepas solat). Perkataan “وَبِمِقْدَارِ إِلَخْ” hilang disebagian redaksi matan.
(وَبِمِقْدَارِ مَا يُؤَذِّنُ) الشَّخْصُ (وَيَتَوَضَأُ) أَوْ يَتَيَمَّمُ (وَيَسْتُرُ الْعَوْرَةُ وَيُقِيْمُ الصَّلَاةَ وَيُصَلِّيْ خَمْسَ رَكَعَاتٍ)
وَقَوْلُهُ وَبِمِقْدَارِ إِلَخْ سَاقِطٌ مِنْ بَعْضِ نُسَخِ الْمَتْنِ
Dalil menutup aurat saat hendak sholat Surat Al-'Araf Ayat 31
خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ
عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ
Artinya: "(Pakailah pakaianmu yang elok)untuk menutupi
auratmu(pada setiap memasuki masjid)saat mau sholat dan tawaf."(tafsir jalalain)
Bila batas waktu disebutkan telah berlalu, maka waktu salat maghrib selesai. Ini adalah pendapat Qaul Jadid(Imam Syafii).
فَإِنِ انْقَضَى الْمِقْدَارُ الْمَذْكُوْرُ خَرَجَ
وَقْتُهَا هَذَا هُوَ الْقَوْلُ الْجَدِيْدُ
Sedangkan menurut pendapat Qadim, dan pendepat ini di kuatkan oleh imam an-Nawawi, bahwa waktu salat magrib berlangsung hingga terbenamnya cahaya merah senja.
وَالْقَدِيْمُ وَرَجَّحَهُ النَّوَوِيُّ أَنَّ وَقْتَهَا يَمْتَدُّ إِلَى مَغِيْبِ الشَّفَقِ الْأَحْمَرِ
(وَالْعِشَاءُ)
بِكَسْرِ الْعَيْنِ مَمْدُوْدًا اسْمٌ لِأَوَّلِ الظُّلَامِ وَسُمِّيَتِ
الصَّلَاةُ بِذَلِكَ لِفِعْلِهَا فِيْهِ
Permulaan waktu sholat Isya adalah ketika hilangnya senja merah.
(وَأَوَّلُ
وَقْتِهَا إِذَا غَابَ الشَّفَقُ الْأَحْمَرُ)
Adapun negara dimana tidak pernah terbenam senja merahnya, maka waktu Isya bagi penduduknya adalah ketika sesudah ternggelamnya matahari, setelah melewati masa tenggelamnya senja merah negara yang terdekat pada mereka.
وَأَمَّا
الْبَلَدُ الَّذِيْ لَايَغِيْبُ فِيْهِ الشَّفَقُ فَوَقْتُ الْعِشَاءِ فِيْ حَقِّ
أَهْلِهِ أَنْ يَمْضِيَ بَعْدَ الْغُرُوْبِ زَمَنٌ يَغِيْبُ فِيْهِ شَفَقُ
أَقْرَبِ الْبِلَادِ إِلَيْهِمْ
Waktu Ikhtiar, dijelaskan oleh pengarang taqrib
dengan penjelasan beliau: “ waktu ikhtiar sholat Isya’ adalah panjang,habisnya
hingga sepertiga malam yang pertama.
وَلَهَا وَقْتَانِ أَحَدُهُمَا اخْتِيَارٌ وَأَشَارَ لَهُ
الْمُصَنِّفُ بِقَوْلِهِ (وَآخِرُهُ) يَمْتَدُّ (فِيْ الْاِخْتِيَارِ إِلَى ثُلُثِ
اللَّيْلِ)
Waktu jawaz. Juga mushannif memberi
penjelasan: “dan di dalam waktu jawaz hingga terbitnya fajar kedua, maksudnya
fajar Shadiq, yaitu fajar yang menyebar dan membentang sinarnya di cakrawala.
وَالثَّانِيْ جَوَازٌ وَأَشَارَ لَهُ بِقَوْلِهِ (وَفِي الْجَوَازِ
إِلَى طُلُوْعِ الْفَجْرِ الثَّانِيْ) أَيِ الصَّادِقِ وَهُوَ الْمُنْتَشِرُ
ضَوْؤُهُ مُعْتَرِضًا بِالْأُفُقِ
Adapun fajar Kadzib, maka munculnya sebelum ada fajar shadiq, tidak membentang akan tetapi bergerak luru menuju ke atas langit, kemudian menghilang dan disertai oleh kegelapan. Dan tidak ada hukum apapun yang berhubungan dengan fajar kadzib.
وَأَمَّا
الْفَجْرُ الْكَاذِبُ فَيَطَّلِعُ قَبْلَ ذَلِكَ لَا مُعْتَرِضًا بَلْ
مُسْتَطِيْلًا ذَاهِبًا فِي السَّمَاءِ ثُمَّ يَزُوْلُ وَتَعْقِبُهُ ظُلْمَةٌ
وَلَا يَتَعَلَّقُ بِهِ حُكْمٌ
Imam Ghazali berpendapat, sholat Isya memiliki waktu makruh, yaitu waktu di antara fajar kadzib dan shodiq
وَذَكَرَ الشَّيْخُ أَبُوْ حَامِدٍ أَنَّ لِلْعِشَاءِ وَقْتَ كَرَاهَةٍ وَهُوَ مَا بَيْنَ الْفَجْرَيْنِ
Subuh artinya sholat subuh secara bahasa adalah permulaan siang (pagi). Shalat itu dinamakan dengan subuh karena dikerjakan di permulaan siang.
(وَالصُّبْحُ)
أَيْ صَلَاتُهُ وَهُوَ لُغَةً أَوَّلُ النَّهَارِ وَسُمِّيَتِ الصَّلَاةُ بِذَلِكَ
لِفِعْلِهَا فِيْ أَوَّلِهِ
Seperti halnya shalat Ashar, sholat subuh memiliki lima waktu: Waktu shalat subuh yang pertama adalah waktu fadhilah. Yaitu melakukan sholat subuh di awal waktu.
وَلَهَا كَالْعَصْرِ خَمْسَةُ أَوْقَاتٍ أَحَدُهَا وَقْتُ الْفَضِيْلَةُ وَهُوَ أَوَّلُ الْوَقْتُ
Waktu sholat subuh yang kedua adalah waktu ikhtiar. Pengarang kitab taqrib, beliau menjelaskan: “permulaan waktu ihtiar ini adalah mulai terbitnya fajar shodiq, hingga sudah remang-remang artinya keadaan terang
وَالثَّانِيْ
وَقْتُ اخْتِيَارٍ وَذَكَرَهُ الْمُصَنِّفُ فِيْ قَوْلِهِ (وَأَوَّلُ وَقْتِهَا
طُلُوْعُ الْفَجْرِ الثَّانِيْ وَآخِرُهُ فِي الْاِخْتِيَارِ إِلَى الْإِسْفَارِ)
وَهُوَ الْإِضَاءَةُ
Waktu sholat subuh yang ketiga adalah waktu jawaz. Pengarang menjelaskannya dengan ucapan beliau, “di waktu jawaz, maksudnya bersamaan dengan hukum makruh yaitu habisnya hingga terbit matahari.
وَالثَّالِثُ
وَقْتُ الْجَوَازِ وَأَشَارَ لَهُ بِقَوْلِهِ (وَفِي الْجَوَازِ) أَيْ بِكَرَاهَةٍ
(إِلَى طُلُوْعِ الشَّمْسِ)
Waktu sholat subuh yang ke empat adalah waktu jawaz tanpa ada kemakruhan adalah sampai terbitnya cahaya merah.
وَالرَّابِعُ جَوَازٌ بِلَا كَرَاهَةٍ إِلَى طُلُوْعِ الْحُمْرَة
Waktu sholat subuh yang kelima adalah waktu keharaman yaitu mengakhirkan mengerjakan sholat subuh hingga waktu yang tersisa tidak cukup untuk melaksanakannya.
وَالْخَامِسُ وَقْتُ تَحْرِيْمٍ وَهُوَ تَأْخِيْرُهَا إِلَى أَنْ يَبْقَى مِنَ الْوَقْتِ مَالَايَسَعُهَا
Demikianlah terjemahan fathul qorib bab urutan sholat wajib dan batas waktunya, waallahu'alam. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Terjemahan Fathul Qorib Bab Sholat Fardhu dan Batas Waktunya"