Muqaddimah Kitab Fathul Muin dan Terjemahannya

Muqaddimah kitab fathul muin dan terjemahaannya- Fathul muin merupakan salah satu kitab fiqih bermazhab Syafi'i sebagai sumber rujukan yang sangat berharga dalam memahami hukum Islam. Kitab ini dikarang oleh Syaikh Zainuddin bin 'Abdul 'Aziz Al-Malibari Alfannani memberikan penjelasan lengkap dalam ilmu fikih, mulai dari bab thaharah hingga bab jinayah

kitab fathul muin

Pengantar atau muqaddimah kitab Fathul Mu'in dan terjemahannya ini merupakan solusi dalam memahami isi kitab arab gundul bagi yang belum menguasai bahasa Arab

Dalam pengantar ini, penulis memberikan gambaran tentang tujuan dari penulisan kitab dan sebagainya. Nah, untuk mengetahui apa isi kitab fathul mu'in? Simak penjelasannya berikut ini.

Muqaddimah Kitab Fathul Muin dan Terjemahannya

اَلْحَمْدُ للهِ الْفَتَّاحِ الْجَوَّادِ، الْمُعِيْنِ عَلَى التَّفَقُّهِ فِي الدِّيْنِ مَنِ اخْتَارَهُ مِنَ الْعِبَادِ، وَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ، شَهَادَةً تُدْخِلُنَا دَارَ الْخُلُوْدِ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ، صَاحِبُ الْمَقَامِ الْمَحْمُوْدِ،

Segala puji milik Allah SWT. Yang Maha Pembuka segalah rahmat dan Maha Pemberi(tanpa diminta), lagi Maha Penolong di dalam memahami ajaran agama bagi orang-orang yang dipilih dari hambaNya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dengan persaksian yang memasukkan ku ke surgaNya yaitu rumah keabadian. Aku bersaksi(dengan lidah dan hati) bahwa Sayyid kami yaitu Muḥammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, yang memiliki kedudukan  mulia(yg berhak mensyafaati semua makhluk).

صَلَّى اللهُ وَ سَلَّمَ عَلَيْهِ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ الْاَمْجَادِ صَلَاةً وَ سَلَامًا أَفُوْزُ بِهِمَا يَوْمَ الْمَعَادِ

Semoga Allah senantiasa mencurahkan rahmat dan sejahtera kepadanya juga atas keluarga serta para sahabatnya yang mulia. Dengan sebab rahmat dan salam karena mereka, semoga aku menjadi orang beruntung di hari kiamat nanti.

 Fathul Muin Syarah dari Kitab Apa?

Pernahkan timbul pertanyaan tentang fathul muin syarah kitab apa? Berikut ini jawabannya:

(وَ بَعْدُ) فَهذَا شَرْحٌ مُفِيْدٌ عَلَى كِتَابِى الْمُسَمَّى بِقُرَّةِ الْعَيْنِ بِمُهِمَّاتِ الدِّيْنِ، يُبِيْنُ الْمُرَادَ وَ يُتَمِّمُ الْمَفَادَ، وَ يَحْصُلُ الْمَقَاصِدَ وَ يُبْرِزُ الْفَوَائِدِ

Setelah memuji Allah dan sholawat, kitab syarah fathul muin ini adalah sebuah penjelasan dari kitab saya sendiri yang bernama “Qurratul-‘Aini Bi Muhimmatid Din” untuk memberi penjelasan, menyempurnakan faedah, menghantarkan maksud dan memperlihatkan faedah-faedah.

(وَ سَمَّيْتُهُ): بِفَتْحِ الْمُعِيْنِ بِشَرْحِ قُرَّةِ الْعَيْنِ بِمُهِمَّاتِ الدِّيْنِ. وَ أَنَا أَسْأَلُ اللهَ الْكَرِيْمَ الْمَنَّانَ أَنْ يَعُمَّ الْاِنْتِفَاعَ بِهِ لِلْخَاصَّةِ وَ الْعَامَّةِ مِنَ الْإِخْوَانِ،

Kitab syarah ini aku beri nama “Fatḥul Mu’ini Bi Syarḥi Qurratil‘Aini Bi Muhimmatid-Din.” Aku memohon kepada Allah SWT Yang Maha Pemurah lagi Maha Pemberi nikmat, agar kitab syarah fathul muin ini bermanfaat secara menyeluruh, baik untuk orang yang sudah menggeluti ilmu fiqih maupun orang pemula dari kalangan saudara-saudara kami.

وَ أَنْ يُسْكِنَنِيْ بِهِ الْفِرْدَوْسَ فِيْ دَارِ الْأَمَانِ، إِنَّهُ أَكْرَمُ كَرِيْمٍ وَ أَرْحَمُ رَحِيْمٍ

Dan semoga dengan sebab kitab fathul muin ini Allah SWT menempatkanku ke dalam surga Firdaus, yaitu negeri yang penuh dengan kenyamanan. Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha mulianya orang mulia dan Maha penyayangnya orang penyayang.

(بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ) أَيْ أُؤَلِّفُ: وَ الْاِسْمُ مُشْتَقُّ مِنَ السُّمُوِ وَ هُوَ الْعُلُوُ، لَا مِنَ الْوَسْمِ وَ هُوَ الْعَلَامَةُ وَ اللهِ عَلَمٌ لِلذَّاتِ الْوَاجِبِ الْوُجُوْدِ، وَ هُوَ اسْمُ جِنْسٍ لِكُلِّ مَعْبُوْدٍ، ثُمَّ عُرِّفَ بِأَلْ وَ حُذِفَتِ الْهَمْزَةُ، ثُمَّ اسْتُعْمِلَ فِي الْمَعْبُوْدِ بِحَقٍّ،

Permulaan saya menulis kitab fathul muin ini dengan بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. (الْاِسْمُ) aslinya dibentuk dari kata (السُّمُوِ) yang berarti tinggi, bukan diambil dari kata (الْوَسْمِ) yang berarti tanda atau alamat.  Sedangkan lafazh (اللهِ) adalah suatu nama bagi Dzat yang keberadaan nya pasti(wajibul wujud). Lafad إله yaitu suatu jenis bagi setiap benda yang disembah, lalu lafad إله diberi ال yang hamzahnya di buang(di ma'rifah kan) kemudian digunakan pada sesuatu yang disembah dengan ḥaq.

 وَهُوَ الْاِسْمُ الْأَعْظَمُ عِنْدَ الْأَكْثَرِ، وَ لَمْ يُسَمَّ بِهِ غَيْرَهُ وَ لُوْ تَعَنُّتًا. وَ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ صِفَتَانِ بُنِيَتَا لِلْمُبَالَغَةِ مِنْ رَحِمَ، وَ الرَّحْمنُ أَبْلَغُ مِنَ الرَّحِيْمِ، لِأَنَّ زِيَادَةَ الْبَنَاءِ تَدُلُّ عَلَى زِيَادَةِ الْمَعْنَى، وَ لِقَوْلِهِمْ: رَحْمنُ الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ، وَ رَحِيْمُ الْآخِرَةِ

Lafad (اللهِ) adalah sebuah nama yang agung menurut mayoritas ulama  dan tidak ada makhluk lain menamai diri dengan Allah sekalipun dipaksakan.

Lafazh (الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ) adalah dua sifat yang dibentuk untuk mendapatkan makna mubalaghah dari asal (رَحِمَ).

Lafazh (الرَّحْمنُ) maknanya lebih luas dari Lafad (الرَّحِيْمُ) karena bertambahnya bentuk menunjukkan bertambahnya makna dan sebab ada sebuah ucapan para ulama  salaf: “Kalau (رَحْمنُ) Maha Pengasih di dunia dan akhirat, kalau (رَحِيْمُ) Maha Pengasih di akhirat.

(اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ هَدَانَا) أَيْ دَلَّنَا (لِهذَا) التَّأْلِيْفِ (وَ مَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْ لَا أَنْ هَدَانَا اللهُ) إِلَيْهِ وَ الْحَمْدُ هُوَ الْوَصْفُ بِالْجَمِيْلِ

Segala puji milik bagi Allah yang telah memberikan hidayahnya kepada kami untuk menulis kitab fathul muin ini. Maka kami tidak akan mendapatkan petunjuknya jika Allah tidak memberikan hidayah-Nya. Lafad (اَلْحَمْدُ) bermakna sifat yang indah. 

(وَ الصَّلَاةُ وَ هِيَ مِنَ اللهِ الرَّحْمَةُ الْمَقْرُوْنَةُ بِالتَّعْظِيْمِ (وَ السَّلَامُ) أَيْ اَلتَّسْلِيْمُ مِنْ كُلِّ آفَةٍ وَ نَقْصٍ (عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ) لِكَافَّةِ الثَّقَلَيْنِ، الْجِنِّ وَ الْإِنْسِ إِجْمَاعًا

Lafad (الصَّلَاةُ) jika disandarkan kepada Allah artinya adalah kasih sayang Allah beserta pengagungan, sedangkan makna (السَّلَامُ) adalah keselamatan dari segala kerusakan dan kekurangan,

Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muḥammad menjadi utusan Allah untuk dua makluk yaitu jin dan manusi sesuai kesepakatan ulama’.

 وَ كَذَا الْمَلَائِكَةُ، عَلَى مَا قَالَهُ جَمْعُ مُحَقِّقُوْنَ. وَ مُحَمَّدٌ، عَلَمٌ مَنْقُوْلٌ مِنِ اسْمِ الْمَفْعُوْلِ الْمُضَعَّفِ مَوْضُوْعٌ لِمَنْ كَثُرَتْ خِصَالُهُ الْحَمِيْدَةُ، سُمِّيَ بِهِ نَبِيُّنَا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ بِإِلْهَامٍ مِنَ اللهِ لِجَدِّهِ

Begitu pula Rasulullah diutus untuk para malaikat menurut keterangan sekelompok ulama’  ahli tahqiq. Lafad (مُحَمَّدٍ) menurut alam manqul(ilmu nahwu) adalah isim maf‘ul dari fi'il mudhaaf (diulang huruf ‘ain). Jadi, nama muhammad diperuntukkan untuk orang yang memiliki banyak sifat terpuji. Beliau dinamakan demikian, karena kakeknya mendapatkan ilham dari Allah.

. وَ الرَّسُوْلُ مِنَ الْبَشَرِ ذَكَرٌ حُرٌّ، أَوْحَى إِلَيْهِ بِشَرْعٍ وَ أُمِرَ بِتَبْلِيْغِهِ، وَ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ كِتَابٌ وَ لَا نَسْخٌ كَيُوْشَعَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَإِنْ لَمْ يُؤْمَرْ بِالتَّبْلِيْغِ فَنَبِيٌّ. وَ الرَّسُوْلُ أَفْضَلُ مِنَ النَّبِيِّ إِجْمَاعًا. . وَ صَحَّ خَبَرٌ أَنْ عَدَدَ الْأَنْبِيَاءِ عَلَيْهِمِ الصَّلَاةِ وَ السَّلَامِ مِائَةُ أَلْفٍ وَ أَرْبَعَةٌ وَ عِشْرُوْنَ أَلْفًا، وَ أَنَّ عَدَدَ الرُّسُلِ ثَلَاثُمِائَةٍ وَ خَمْسَةَ عَشَرَ.

Rasul dari golongan manusia adalah seorang laki-laki merdeka, yang diberi wahyu berupa ajaran syari‘at, dan diperintahkan untuk menyampaikannya sekalipun ia tidak membawa kitab suci atau sebuah naskah kitab dari Allah, seperti nabi Yusa' a.s.  Dan bila ia tidak diperintahkan untuk menyampaikannya maka disebut dengan nabi. Seorang rasul lebih utama daripada seorang nabi menurut kesepakatan ulama’. Dalam hadits shohiḥ mengatakan bahwa jumlah bilangan nabi adalah 124,000, sedangkan jumlah bilangan rasul adalah sebanyak 315.

 (وَ عَلَى آلِهِ) أَيْ أَقَارِبِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنْ بَنِيْ هَاشِمٍ وَ الْمُطَّلِبِ. وَ قِيْلَ هُمْ كُلُّ مُؤْمِنٍ، أَيْ فِيْ مَقَامِ الدُّعَاءِ وَ نَحْوِهِ، وَ اخْتِيْرَ لِخَبَرٍ ضَعِيْفٍ فِيْهِ، وَ جَزَمَ بِهِ النَّوَوِيُّ فِيْ شَرْحِ مُسْلِمٍ

Dan semoga tercurahkan kepada keluarganya Nabi. Maksud dari keluarganya Nabi ialah dari keturunan Bani Ḥasyim dan Bani Muththalib. Sebagian pendapat mengatakan bahwa “kerabat Nabi adalah seluruh kaum muslimin yang terdapat dalam maqam do‘a atau sejenisnya.” Keterangan ini dipilih atas dasar hadits dhaif dan Imam Nawawi menegaskan hal tersebut di dalam kitab Syaraḥ Muslim.

 (وَ صَحْبِهِ) وَ هُوَ اسْمُ جَمْعٍ لِصَاحِبٍ بِمَعْنَى الصَّحَابِيْ، وَ هُوَ مَنِ اجْتَمَعَ مُؤْمِنَاتٍ بِنَبِيِّنَا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَ وَ لَوْ أَعْمَى وَ غَيْرَ مُمَيِّزٍ. (الْفَائِزِيْنَ بِرِضَا اللهِ) تَعَالَى، صِفَةٌ لِمَنْ ذُكِرَ

Dan kepada seluruh sahabat-sahabatnya. Lafad (وَ صَحْبِهِ) adalah isim jama‘ dari (صَاحِبٍ)  bermakna (الصَّحَابِيْ) yaitu: “orang yang pernah berkumpul bersama Nabi dalam keadaan beriman, walaupun ia buta dan belum tamyi(belum bisa membedakan mana baik buruk). Semua orang yang telah disebutkan oleh pengarang  orang yang beruntung mendapatkan ridha dari Allah Ta'ala

(وَ بَعْدُ) أَيْ بَعْدَمَا تَقَدَّمَ مِنَ الْبَسْمَلَةِ وَ الْحَمْدَلَةِ وَ الصَّلَاةُ وَ السَّلَامُ عَلَى مَنْ ذُكِرَ، (فَهذَا) الْمُؤَلَّفُ الْحَاضِرُ ذِهْنًا (مُخْتَصَرٌ) قَلَّ لَفْظُهُ وَ كَثُرَ مَعْنَاهُ مِنَ الْاِخْتِصَارِ (فِي الْفِقْهِ)

Setelah Basmalah, Ḥamdalah serta sholawat dan salam atas orang yang telah disebutkan, kitab fathul muin ini karangan yang hadir dalam hati merupakan ringkasan kecil yang lafadnya pendek maknanya panjang sebagai sebuah ringkasan (dalam ilmu fiqih).

(فِي الْفِقْهِ) هُوَ لُغَةً: الْفَهْمُ. وَ اصْطِلَاحًا: الْعِلْمُ بِالْأَحْكَامِ الشَّرْعِيَّةِ الْعَمَلِيَّةِ الْمُكْتَسَبِ مِنْ أَدِلَّتِهَا التَّفْصِيْلِيَّةِ. وَ اسْتِمْدَادُهُ مِنَ الْكِتَابِ وَ السُّنَّةِ وَ الْاِجْمَاعِ وَ الْقِيَاسِ. وَ فَائِدَتُهُ امْتِثَالُ أَوَامِرِ اللهِ تَعَالَى وَ اجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ.

Fikih secara bahasa adalah pemahaman dan fiqih menurut istilah adalah ilmu tentang hukum-hukum syari‘at yang berupa perbuatan yang digali dari dalil-dalilnya yang terperinci. Sumber hukum fiqih adalah dari al-Qur'an, Sunnah, Ijma‘ dan Qiyas. Adapun manfaat mempelajari ilmu fiqih adalah untuk melakukan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.

(عَلَى مَذْهَبِ الإِمَامِ) الْمُجْتَهِدِ أَبِيْ عَبْدِ اللهِ مُحَمَّدِ بْنِ إِدْرِيْسِ (الشَّافِعِيِّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى) وَ رِضَى عَنْهُ أَيْ مَا ذَهَبَ إِلَيْهِ مِنَ الْأَحْكَامِ فِي الْمَسَائِلِ.

(Sandaran kitab fathul muin ini hanya)Dalam madzhab Imam al-Mujtahid bernama Abi ‘Abdillah Muḥammad putra Idris asy-Syafi'i– semoga Allah Ta’ala senantiasa merahmati dan meridhainya. Maksudnya adalah mengikuti hukum-hukum, masalah2 yang dipilih oleh Imam Syafi'i

إِدْرِيْسٌ وَالِدُهُ، هُوَ اِبْنُ عَبَّاسِ بْنُ عُثْمَانَ بْنُ شَافِعِ بْنُ السَّائِبِ بْنُ عُبَيْدِ بْنُ عَبْدٍ بْنُ يَزِيْدٍ بْنُ هَاشِمٍ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ بْنُ عَبْدِ مَنَافٍ. وَ شَافِعٌ، وَ هُوَ الَّذِيْ يُنْسَبُ إِلَيْهِ الْإِمَامُ. وَ أَسْلَمَ هُوَ وَ أَبُوْهُ السَّائِبُ يَوْمَ بَدْرٍ. وَ وُلِدَ إِمَامُنَا رَضِىَ اللهُ عَنْهُ سَنَةَ خَمْسِيْنَ وَ مِائَةٍ، وَ تُوُفِّيَ يَوْمَ الْجُمْعَةِ سَلْخَ رَجَبَ سَنَةَ أَرْبَعٍ وَ مِائَتَيْنِ

Idris adalah bapaknya Imam Syafi'i, beliau adalah anak dari Ibnu ‘Abbas bin ‘Utsman bin Syafi‘ bin as-Sa’ib bin ‘Ubaid bin ‘Abdun bin Yazid bin Hasyim bin ‘Abd-ul-Muththalib bin Manaf. Sedangkan Syafi'i adalah nama yang dihubungkan kepada Imam Syafii. Syafi’i dan ayahnya as-Saib masuk islam pada waktu terjadi perang Badar. Imam Syafi'i lahir pada tahun 150 H. dan Imam Syafi'i wafat pada  tahun 204 H hari Jum‘at akhir bulan Rajab

(وَ سَمَّيْتُهُ بِقُرَّةِ الْعَيْنِ) بِبَيَانِ (مُهِمَّاتِ) أَحْكَامِ (الدِّيْنِ) اِنْتَخَبْتُهُ. وَ هذَا الشَّرْحُ مِنَ الْكُتُبِ الْمُعْتَمَدَةِ لِشَيْخِنَا، خَاتِمَةِ الْمُحَقِّقِيْنَ، شِهَابُ الدِّيْنِ أَحْمَدُ بْنُ حَجَرٍ الْهَيْتَمِيِّ، وَ بَقِيَّةُ الْمُجْتَهِدِيْنَ مِثْلَ وَجِيْهُ الدِّيْنِ عَبْدُ الرَّحْمنِ بْنِ زِيَادِ الزُّبَيْدِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، وَ شَيْخِيْ مَشَايِخِنَا: شَيْخِ الْإِسْلَامِ الْمُجَدِّدِ زَكَرِيَّا اْلأَنْصَارِيِّ، الْإِمَامُ الْأَمْجَدِ أَحْمَدُ الْمُزُجَدُ الزُّبَيْدِيُّ رَحِمَهُمَا اللهُ تَعَالَىَ

Saya namakan kitab fiqih ini dengan “Qurrat-ul-‘Aini” yang menjelaskan (hal-hal penting) tentang hukum-hukum (agama).

Kitab Syarah ini kami salin dari sumber kitab pegangan milik syaikhuna, beliau menjadi penutup ulama’ hakikat yakni Syihabuddin Aḥmad Ibnu Ḥajar al-Haitami dan ulama’ mujtahid yang lain seperti Syaikh Wajihuddin ‘Abdur Raḥman bin Ziyad az-Zubaidi– semoga Allah SWT meridhai keduanya –

Juga yang menjadi rujukan dari kitab Qurratul Ain ini adalah karya dari dua guru Ibnu Hajar yaitu Syaikhul Islam al-Mujaddid Zakariyya al-Anshari dan al-Imam al-Muzujjad az-Zubaidi – semoga Allah Ta'ala senantiasa mengasihi keduanya, –

وَغَيْرِهِمْ مِنْ مُحَقِّقِيِّ الْمُتَأَخِّرِيْنَ مُعْتَمِدًا عَلَى مَا جَزَمَ بِهِ شَيْخُنَا الْمَذْهَبِ: النَّوَوِيُّ وَ الرَّافِعِيُّ فَالنَّوَوِيُّ فَمُحَقِّقُو الْمُتَأَخِّرِيْنَ رَضِىيَ اللهُ عَنْهُمْ، 

Ada juga dari selain mereka semua yakni ulama’ Tahqiq Mutaakhirin, kami bersandar kepada pendapat Syaikhuna mazhab(guru dari semua mazhab syafi'i)yaitu Imam an-Nawawi dan Rafi'i. Maka guru kami Imam Nawawi dan para Muhaqqiq Mutaakhirin lainnya – semoga Allah meridhai mereka semua –.

(رَاجِيًا مِنَ) رَبِّنَا (الرَّحْمنِ أَنْ يَنْتَفِعَ بِهِ الْأَذْكِيَاءُ) أَيْ اَلْعُقَلَاءُ، (وَ أَنْ تُقِرَّ بِهِ) بِسَبَبِهِ (عَيْنِيْ غَدًا) أَيْ اَلْيَوْمَ الْآخِرِ (بِالنَّظَرِ إِلَى وَجْهِهِ الْكَرِيْم ِبُكْرَةً وَ عَشِيًّا) آمِيْن

(Berharap) dari Tuhan kami (Yang Maha Pengasih, semoga kitab fiqih ini bermanfaat bagi para cendikiawan) yakni orang-orang yang berakal (dan semoga Allah menentramkan) dengan sebab kitab ini (mata kami esok) di hari akhir (dengan melihat Allah Yang Maha Mulia)pagi dan petang. Amin.

Demikianlah muqaddimah kitab fathul muin dan terjemahannya, semoga dapat membantu temen-temen dalam memahami kitab fiqih syarah Qurratul‘Aini ini. Waallahu a'lam.

Posting Komentar untuk "Muqaddimah Kitab Fathul Muin dan Terjemahannya"